Urea dan ZA: Dua Jenis Pupuk Nitrogen yang Paling Banyak Digunakan Petani
Pupuk Nitrogen yang Paling Banyak Digunakan Petani
Dalam dunia pertanian, kebutuhan akan unsur hara makro seperti nitrogen (N) sangat penting untuk menunjang pertumbuhan tanaman, terutama pada fase vegetatif. Di antara berbagai jenis pupuk yang tersedia, urea dan ZA (Zwavelzure Ammoniak atau ammonium sulfat) menjadi dua pilihan utama yang sering digunakan oleh petani karena efektivitas dan ketersediaannya di pasaran.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang kandungan, karakteristik, perbedaan, dan kecocokan kedua pupuk tersebut untuk berbagai jenis tanaman. Disertakan pula tabel perbandingan serta panduan dosis pemakaian berdasarkan jenis dan fase pertumbuhan tanaman.
Kandungan dan Karakteristik UreaUrea adalah pupuk kimia dengan kandungan nitrogen paling tinggi dibandingkan pupuk lainnya, yaitu sekitar 46% N. Rumus kimianya adalah CO(NH2)2. Karena kandungan N-nya yang tinggi, urea sangat efektif untuk merangsang pertumbuhan daun dan batang pada tanaman.
Karakteristik Urea:Warna putih, berbentuk butiran kristal
Mudah larut dalam air
Mudah menguap jika tidak segera dicampur dengan tanah
Bersifat netral hingga agak basa
Namun, kelemahan utama urea adalah mudah hilang melalui penguapan amonia (volatilisasi), terutama jika diaplikasikan di permukaan tanah tanpa ditutup atau tanpa hujan segera setelah aplikasi.
Kandungan dan Karakteristik ZA (Ammonium Sulfat)Pupuk ZA mengandung ±21% nitrogen (N) dan ±24% sulfur (S). Rumus kimianya adalah (NH4)2SO4. Kandungan sulfur dalam ZA membuatnya sangat baik untuk tanaman yang memerlukan unsur tersebut dalam jumlah tinggi.
Karakteristik ZA:Berbentuk kristal putih atau abu-abu muda
Larut dalam air dan stabil di tanah
Tidak mudah menguap seperti urea
Bersifat asam (dapat menurunkan pH tanah)
ZA sangat cocok digunakan di daerah dengan tanah basa (alkalis) atau pada tanaman yang menyukai kondisi tanah sedikit masam.
๐ Tabel Perbandingan Urea dan ZA
Aspek | Urea | ZA (Ammonium Sulfat) |
---|---|---|
Kandungan Nitrogen (N) | ± 46% | ± 21% |
Kandungan Sulfur (S) | 0% | ± 24% |
Kelarutan | Sangat tinggi | Tinggi |
Sifat | Mudah menguap, bersifat basa | Stabil, bersifat asam |
Efek terhadap pH tanah | Meningkatkan pH | Menurunkan pH |
Harga per kg | Lebih murah | Lebih mahal |
๐ฑ Kecocokan Tanaman Berdasarkan Jenis
Jenis Tanaman | Urea - Cocok? | ZA - Cocok? | Catatan |
---|---|---|---|
Padi | Ya | Ya | Kombinasi keduanya umum digunakan |
Jagung | Ya | Ya | Urea untuk vegetatif, ZA saat generatif jika tanah miskin sulfur |
Kedelai / Kacang-kacangan | Hati-hati (terlalu banyak daun) | Sangat cocok | ZA mendukung pembentukan protein |
Bawang merah / putih | Hati-hati | Sangat cocok | Bawang butuh banyak sulfur |
Kubis / Kol / Brokoli | Jangan berlebihan | Sangat cocok | Tanaman crucifer menyukai sulfur |
Tebu | Ya | Ya | Untuk meningkatkan rendemen dan kualitas |
Kentang | Hati-hati | Sangat cocok | Sulfur bantu pembentukan umbi berkualitas |
Kelapa sawit | Ya | Ya | Kombinasi pupuk sering digunakan |
Kopi / Kakao | Gunakan bijak | Cocok | ZA cocok bila tanah cenderung alkalis |
๐ Tabel Dosis Pemakaian Urea dan ZA (kg/ha)
Jenis Tanaman | Fase Pertumbuhan | Urea (kg/ha) | ZA (kg/ha) | Catatan Tambahan |
---|---|---|---|---|
Padi sawah | Vegetatif awal | 100–150 | 100–150 | Kombinasi sesuai umur tanaman |
Pembungaan | 50–75 | 75–100 | Untuk meningkatkan jumlah malai | |
Jagung | Vegetatif (1–4 MST) | 200–250 | 75–100 | Urea dominan, ZA sebagai tambahan |
Pembungaan | 50–75 | 50–75 | Tambah bila warna daun mulai pucat | |
Kedelai | Vegetatif | 25–50 | 75–100 | ZA dominan karena bantu pembentukan protein |
Generatif | 0–25 | 50 | Dosis rendah agar tidak merangsang daun | |
Bawang merah | Awal tanam | 25–50 | 100–150 | ZA sangat penting, urea hanya pendukung |
Umur 30 HST | 25 | 100 | Hindari urea berlebih agar tidak busuk umbi | |
Kubis / Kol | Umur 2 minggu | 50–75 | 100 | ZA bantu kerapatan dan warna daun |
Kentang | Awal tanam | 25–50 | 100–125 | ZA bantu pembentukan umbi dan kulit |
Sawit TBM (belum panen) | Tahunan | 250–300 | 300–400 | Dosis tahunan dibagi 2–3 kali aplikasi |
Sawit TM (panen) | Tahunan | 400–500 | 400–500 | Tambah dolomit bila tanah terlalu asam karena ZA |
KesimpulanPemilihan antara urea dan ZA tidak bisa disamaratakan, karena masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Urea unggul dalam hal kandungan N yang tinggi dan harga yang relatif murah, sementara ZA unggul dalam kestabilan serta kandungan sulfur yang penting bagi tanaman tertentu.
Untuk hasil optimal, petani sebaiknya menggunakan kombinasi keduanya berdasarkan jenis tanaman, fase pertumbuhan, jenis tanah, dan kondisi iklim. Penerapan pupuk yang tepat bukan hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjaga kesehatan tanah dan efisiensi biaya.
Jika memungkinkan, uji tanah secara berkala dan gunakan pupuk organik sebagai pelengkap, agar keseimbangan unsur hara tetap terjaga dalam jangka panjang.
Penulis: [Nama Anda]
Sumber:
Balai Penelitian Tanaman Pangan
Direktorat Pupuk dan Pestisida, Kementan RI
FAO Fertilizer Guidelines
Jurnal Pertanian Tropik dan Subtropik (IPB, UGM, UNHAS)
Komentar
Posting Komentar