Rahasia Pupuk Organik Cair Superverde Super Fosfor: Ramuan Lokal Kaya Manfaat

 Pernahkah Anda membayangkan bahwa limbah sederhana seperti batang pisang bisa diubah menjadi pupuk cair kaya fosfor yang mampu menyuburkan tanaman secara alami? Di bagian kedua dari serial Pupuk Superverde, kita akan mengulas rahasia di balik pembuatan Superverde Super Fosfor—sebuah inovasi lokal berbasis bahan organik, namun memiliki potensi besar dalam meningkatkan produktivitas pertanian.


Mengapa Fosfor Penting?

Fosfor (P) adalah unsur hara makro esensial yang dibutuhkan tanaman sepanjang siklus hidupnya. Menurut Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, fosfor berperan dalam:

  • Proses pembelahan dan pemanjangan sel tanaman

  • Pembentukan akar, bunga, buah, dan biji

  • Mempercepat pematangan buah

  • Menambah ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit dan kekeringan

Namun, di banyak lahan pertanian Indonesia, terutama tanah masam (pH rendah), fosfor menjadi tidak tersedia karena terikat oleh ion aluminium dan besi. Di sisi lain, pupuk fosfat sintetis seperti SP-36 atau TSP memiliki harga yang terus meningkat, belum lagi efek samping terhadap kesuburan tanah jangka panjang.

Karena itu, penggunaan pupuk organik cair (POC) fosfor dari bahan lokal seperti batang pisang menjadi solusi yang ekonomis, ekologis, dan efektif.


Batang Pisang: Sumber Fosfor yang Tersembunyi

Gedebok pisang (batang semu pisang) mengandung berbagai unsur hara, termasuk kalium, kalsium, dan fosfor. Sayangnya, bentuk fosfor di dalamnya masih terikat dalam senyawa kompleks bersama tanin, saponin, dan lignin. Senyawa ini tidak bisa langsung diserap oleh tanaman.

Untuk melepaskan fosfor tersebut, diperlukan reaksi kimia alami menggunakan bahan-bahan tertentu. Inilah yang menjadi dasar dari formulasi Superverde Super Fosfor—menggunakan garam dapur (NaCl) dan kapur gamping (CaCO₃) sebagai aktivator biologis dan kimiawi.


Langkah-Langkah Pembuatan POC Superverde Super Fosfor

Berikut ini adalah panduan lengkap cara membuat pupuk cair fosfor menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar kita:

Bahan-bahan:

  • 2 kg batang pisang (iris tipis)

  • 30 gram garam dapur

  • 1 kg kapur gamping (kalsium karbonat)

  • Air hujan atau air sumur secukupnya

  • Ember plastik, tong, atau wadah fermentasi lain

  • Saringan kain

  • Botol atau jerigen untuk penyimpanan

Langkah-langkah:

  1. Persiapan Awal:

    • Cacah batang pisang hingga halus agar memudahkan pelepasan nutrisi.

    • Masukkan ke dalam ember.

  2. Penambahan Garam:

    • Tambahkan 30 gram garam dapur.

    • Aduk dan diamkan selama 10 menit.

    • Garam akan membantu meluruhkan dinding sel tumbuhan dan menarik air keluar melalui proses osmosis.

  3. Aktivasi dengan Kapur Gamping:

    • Tambahkan 1 kg kapur gamping dan aduk rata.

    • Campuran ini akan memicu reaksi basa yang membantu menguraikan senyawa pengikat fosfor.

  4. Fermentasi Alami:

    • Simpan di tempat teduh selama 4 hari.

    • Aduk campuran setiap hari untuk menjaga aktivitas mikroba aerob.

    • Setelah hari keempat, akan muncul bau khas seperti air kelapa. Ini tanda bahwa ekstraksi berjalan baik.

  5. Penyaringan dan Penyimpanan:

    • Saring cairan menggunakan kain bersih.

    • Simpan hasil saringan ke dalam botol tertutup rapat. Ini adalah konsentrat Superverde Super Fosfor Anda.

  6. Dosis dan Aplikasi:

    • Encerkan 15 ml POC Super P ke dalam 1 liter air sebelum diberikan ke tanaman.

    • Dosis pemakaian:

      • Tanaman hortikultura: 100 ml per tanaman

      • Tanaman buah tahunan: 500 ml – 1 liter

      • Tanaman padi: dicampur dengan pupuk organik padat saat fase generatif


Kelebihan Superverde Super Fosfor

Tidak seperti pupuk cair komersial yang sering ditambah bahan kimia sintetis, pupuk ini sepenuhnya berbahan alami. Manfaat tambahannya meliputi:

  • Kandungan fosfor tinggi, mencapai 10–15% per liter (estimasi berdasarkan hasil uji empiris petani lokal)

  • Mengandung kalsium, yang penting untuk memperkuat dinding sel tanaman

  • Meningkatkan penyerapan unsur hara lain, seperti magnesium dan kalium

  • Mendukung mikroorganisme tanah yang memperbaiki struktur dan kesuburan lahan

Seperti dilaporkan oleh Balitbangtan, penggunaan pupuk organik cair berbasis bahan lokal secara terus-menerus dapat meningkatkan aktivitas enzim tanah dan biomassa mikroba.


Catatan dan Tips Praktis

  • Jika ingin memperpanjang masa simpan pupuk, tambahkan 50 ml EM4 saat penyimpanan.

  • Untuk hasil maksimal, aplikasikan pupuk pada pagi hari atau sore hari agar nutrien tidak cepat menguap.

  • Jangan dicampur langsung dengan pestisida kimia agar tidak menurunkan aktivitas hayati pupuk.


Kesimpulan: Mengembalikan Kearifan Lokal

Superverde Super Fosfor bukan sekadar pupuk cair. Ia adalah bentuk nyata dari pemanfaatan limbah lokal yang murah, melimpah, dan sangat bermanfaat. Kita tidak perlu tergantung pada pupuk impor atau bahan kimia berlabel mahal. Dengan sedikit pengetahuan dan kreativitas, siapa pun bisa membuat pupuk cair kaya fosfor dari kebun sendiri.

Di tengah krisis pupuk kimia dan ketergantungan petani pada produk industri, inilah saatnya untuk merangkul kembali kebijaksanaan alam. Kembali ke prinsip-prinsip agroekologi, di mana setiap bahan organik dianggap sebagai sumber daya, bukan limbah.


Pustaka dan Referensi:

  1. Balai Penelitian Tanah. (2020). Pengaruh Pupuk Organik Cair terhadap Kesuburan Tanah dan Hasil Tanaman. Badan Litbang Pertanian.

  2. Subagyo, H. (2004). Tanah-tanah Pertanian di Indonesia dan Permasalahannya. Balitbangtan.

  3. Fitriani, I. (2018). “Pemanfaatan Gedebok Pisang sebagai Bahan Baku Pupuk Cair Organik.” Jurnal Pertanian Terapan, 5(1), 45-52.

  4. Suprapto, A. (2021). Teknik Fermentasi Limbah Tanaman untuk Pupuk Organik. Yogyakarta: Lembaga Agro Inovasi Nusantara.

  5. Website Resmi Litbang Pertanian: https://litbang.pertanian.go.id

Jika Anda tertarik untuk mencoba varian lain seperti Superverde Kalium (Super K) untuk fase pembesaran buah, simak artikel selanjutnya di seri ini. Dan jangan ragu untuk berbagi pengalaman di kolom komentar—karena pertanian yang sehat dimulai dari komunitas yang saling belajar.

Selamat berkebun dengan bijak dan alami! 🌱


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mana yang Lebih Unggul: Pupuk Kandang dari Ayam, Sapi, atau Kambing?

Pembenah Tanah Alami: Inovasi Ramah Lingkungan untuk Kesuburan Lahan Pertanian

🌱 Resep Larutan Penyubur Tanah Alami: Nutrisi Organik & Mikroba Pengurai Superaktif